Meretas Permasalahan Islam di Dunia

Sekularisme Kemal Al-Turk

Kemal Al-Turk dikenal sebagai Bapak Republik Turki sekaligus presiden pertama negara tersebut sejak terjadi perubahan bentuk negara dari kekhalifahan menjadi republik. Ia menjabat sebagai presiden sejak tahun 1923 hingga tahun 1939. Nama Attaturk (Bapak Turki) diberikan kepadanya oelh Grand National Assembly sebagai penghargaan atas jasanya mendirikan Republik Turki. .Ayahnya bernama Ali Reza, seorang pegawai kantor di kota itu. Sedangkan ibunya bernama Zubaidah seorang wanita yang sangat taat terhadap agama.

Proses sekulerisasi dimulainya dengan reformasi republik pada tanggal 29 oktober 1923 di turki. Pada saat itu Kemal Al-Turk yang terpilih menjadi presiden pertama. Proses sekulerasi  tersebut tentunya mempunyai tujuan tertentu, entah untuk kemajuan islam atau kepuasan pribadinya. Yang jelas proses sekularisasi Kemal Al-Turk membawa dampak yang negatif kepada pendirian prinsip-prinsip islam. Karena visi dari pada sekularisasi sebagaimana yang di terapkan oleh kemal bukan berdasarkan pada prinsip-prinsip islam.


Kamal Atturk ingin menjadikan negara turki berdasarkan  barat,  setelah berkuasa Kemal- Al-Turk ingin melakukan reformasi agama, tapi tidak semua reformasinya berhasil mendapatkan pengaruh. Diantarana reformasi tersebut adalah:

1. Menggganti  bacaan shalat dengan bahasa turki.
Akan tetapi pembaruan ini tidak berhasil karena mendapat tantangan dari ulama konservatif
2. Mengganti adzan dengan bahasa turki.
Berhasil diterapkan pada bulan januari tahun 1932
3. Fakultas teologi ditutup dan di gantid dengan riset islam.
4. Libur hari jum’at diganti, mulai 01 sampai hari senin pagi.
5. Mengubah masjid dengan gereja islam modern
Reformasi ini juga tidak berhasil
6. Perkawinan tidak memakai syariat  islam, akan tetapi disesuaikan dengan hukum sipil yang di adopsi oleh barat.
7. Wanita mendapat cerai yang sama seperti laki-laki.
8. Wanita mendapat hak sama untuk menikah dengan pria non muslim.
9. Kementerian syari’at dan mahkamah syariat juga di hapus.
10. Kurikulum pendidikan islam dihapus dan digantikan dengan kurikulum umum.
11. Topi traidisi turki dilarang dan diganti dengan topi model barat.
12. Baju adat istiadat turki dilarang juga dan diganti dengan baju model barat.

Para pemimpin sekuler tidak selalu menyatakan pembaruannya untuk melawan islam, akan tetapi untuk mengakiri kekuasaan ulama. Karena kemundurran turki dan keterbelakangannya menjadi tanggung jawab islam. Hal tersebut ada sangkut pautnya dengan Dinasti Turki Usmani  yang selalu  terbelakang  dibandingkan dengan barat, meskipun selalu mengadakan berbagai macam permbaruan.

Dengan berhasilnya  melakukan reformasi agama, maka akan menghasilkan versi  islam yang berdasarkan  nasionalisme, sains, dan filsafat . Tentunya islam seperti  hal tersebut sangat bertentangan dengan versi  islam yang  dibawa oleh Nabi Muhammad. Karena islam versi modern menolak kesultanan dan kekholifaan, dan menggantinya dengan nasionalis turki.

Sekularisme Turki  sebagaimana yang dibawa oleh Kemal Al-Turk mempunyai tujuan tntuk  memisahkan  agama dan negara.  Dengan alasan karena apabila agama dijadikan hukum resmi negara, maka ia akan  dipergunakan sebagai alat dalam tangan raja diktator untuk memerintah.  Pemisahan antara agama dan negara akan menyelamatkan turki dari malapetaka. Meletakkan kedaulatan secara mutlak. Agama tidak ada hubungannya dengan negara. Urusan dunia diserahkan kepada pemerintah sepenuhnya sementara urusan agama dipasrahkan kepada masing-masing individu, dengan artian bahwa negara tidak melarang rakyat untuk melaksanakan peribadatannya.

Dalam menjalankan pemertintahnnya Kemal Al-Turk selalu tampil sebagai seorang yang sangat sadis yaitu bertindak  dengan cara diktator, tidak segan-segan menghukum mati orang-orang yang  enggan mengikuti kehendak kemal.  Hal tersebut dapat dilihat, pada tanggal 13 juli 1926, 15 orang digantung dimuka umum. Tahun 1930, 800 orang ditangkap dan dihukum mati.

Soekarno selaku prsiden utama indonesia sangat setuju, bahkan memuji pemikiran Kemal Al-turk. Sebagaimana yang dikatakan oleh Adian Husain dalam bukunya “Islam Liberal Sejarah, Konsep, Penyimpangan dan Jawaban”  menyatakan:

“Bung karno menyebutkan langkah pemisahan agama dari negara yang dibawa Al-Turk sebagai langkah “ paling modern” dan “paling radikal” kata bung karno. Agama dijadikan urusan perorangan. Bukan islam itu dihapuskan oleh turki, tetapi islam itu diserahkan kepada manusia-manusia turki itu sendiri, dan tidak kepada negara. Karena itu, salahlah kita kalau kita mengatakan bahwa turki adalah anti agama, anti islam. Salahlah kalau turki disamakan dengan semisalnya rusia.”

Lebih lanjut Husain menyatakan:

“Menurut soekarno, apa yang dilakukan turki sama halnya negara-negara barat yang lain. Seperti prancis, inggris, prancis, jerman, belgia, dan lain-lain. Urusan agama dierahkan kepada pemeluknya. Agama menjadi urusan pribadinya, dan tidak dijadikan urusan negara , tidak dijadikan agama resmi negara.”

Perkataan trsebut secara Eksplisitnya bahwa kitapun tidak terlepas dari pemikiran Kemal Al-Turk yang serba liberalis dan menuntut untuk selalu mengaca kepada dunia barat, yang selalu mengalami perkembangan baik dalam pola hidup maupun poal pikir meskipun bertentangan dengan prinsip-prinsip agama islam sendiri. Maka dari kita harus mawas diri dari model-model barat yang tidak sesuai dengan prinsip-prinsip islam baik segi pola pikir maupun pola hidup.

Jika kita amati bersama, masyarakat negara kita sangat mudah terpengaruhd dengan gaya modern. Gaya modern yang selalu tidak ideal dengan ajaran agama oleh masyarakat  kita dianggap sesuatu yang positif. Perlu diamati bersama bahwa barat dengan berbagai cara nya selalu berusa untuk melemahkan islam.

Di turki sampai sekarang prinsip sekularisme masih tetap diterapkan dalam kehidupan masyarakat seperti pergi kekantor tidak berkurudung, pakaian tidak tertutup rapi, dan sebagainya. Mungkin hampir mirip sebagian parlemen dan kantor-kantor yang ada diindonesia.



Tag : Pemikiran
Back To Top