Meretas Permasalahan Islam di Dunia

Perlunya Hari Peringatan Pesantren


Pesantren selaku lembaga pendidikan islam yang sangat tertua di Indonesia tentunya tidak terlepas dari historis. Sepanjang perjalanannya pesantren selalu mendapatkan respons yang positif dari kalangan masyarakat karena pesantren mampu mempertahankan jati dirinya sebagai lembaga pendidikan yang terbaik dari pada lembaga pendidikan islam yang lain. Dengan adanya pesantren pemikiran ulama’ salaf masih melalui kitab klasik masih bisa dipertahankan sampai sekarang ini.


Nampaknya pesantren dalam segi kebudayaan sangat berbeda dengan unit kelembagaan yang lain. Disetiap unit lembaga sosial pada saat ini sering melakukan hari peringatan dengan mengadakan pesta, ualang tahun, slametan dan lain-lain, demi menghidupkan semangat mereka dan mengenang masa pahit disaat-saat awal perjuangannya.

Mungkin kita sering memperingati hari kemerdekaan Indonesia. Dimana saat-saat itu manusia mengenang pejuang yang telah gugur untuk memperjuangkan tanah air tercinta. Tidak hanya itu saja bahkan pada saat ini telah ada hari buruh, hari kesehatan, hari ibu dan lain, untuk mengenang masa-masa perjuangan.

Pesantren sebagai lembaga sosial pendidikan islam apakah perlu mengadakan hari peringatan sebagaimana di unit-unit lembaga sosial yang lain?

Sebelum memutuskan hal tersebut terlebih dahulu kita menela’ah faedah dibalik semua itu. Saya kira kalau memang peringatan pesantren tersebut bisa memberikan nilai-nilai syi’ar islam, sangat penting sekali pesantren untuk berlomba-lomba mengadakannya, karena pesantren sebagai symbol pendidikan islam memang perlu dikenal umat islam disemua jenjang.
Disamping memberikan nilai syi’ar, harapannya pesantren lebih bersemangat melangkah kedepan. Sebagaimana Shalahudin Al-Ayyubi untuk menyemangatkan para tenteranya untuk melawan para tentara salib, mengadakan peringatan kelahiran Nabi Muhammad SAW yang disebut maulid sampai sekarang tetap abadi.

Kalau memang perlu, sekarang kita harus memikirkan bagaimana strategi yang harus digunakan agar semua pesantren Indonesia tanpa terkecuali dapat mengikuti hari peringatan pesantren pada setiap tahun (haul). Salah satu jalan yang dapat saya tawarkan adalah harus melalui persetujuan Departemen Agama (DEPAG) baik daerah maupun pusat, dengan diadakannya Keputusan DEPAG harapannya pesantren dapat melakukan kewajibannya untuk melaksanakan hari peringatan pesantren itu sendiri. Maka dari itu para pengasuh pesantren diharapkan untuk membuat usulan kepada Departemen Agama.

Sebelum membuat usulan kepada Departemen Agama saya kira perlu dari aspek mana Pesantren yang harus diperingati hari pertumbuhan, kebangkitan, pembaruan, dan lain-lain. Karena selama ini belum ditemukan data tentang kapan hari berdirinya, kebangkitan dan pembaruan pesantren. Secara kultur perlu dilacak historis yang mendalam.


Tag : Writing Day
Back To Top