Turki usmani adalah sebuah kerajaan islam yang ternama dalam dunia, akan tetapi turki usmani pada perkembangannya mengalami kemunduran dibandingkan dunia barat. Eropa dapat mengalahkan turki usmani pada peperangan wina pada tahun 1683 M. kekalahan inilah yang membuat orang-orang turki usmani membuka mata terhadap perkembangan dunia barat, orang-orang yang dianggap kafir mulai mendapat perhatian, perhargaan. Untuk itu turki usmani berusaha untuk melakukan penelitian tentang kemajuan-kemajuan di dunia barat dengan mengirim duta-duta mendapatkan informasi tentng-tengang barat.
Pada saat itu celebi mahmet selaku duta, dikirim keprancis diminta untuk mengunjungi pabrik , benteng-benteng pertahanan dn intuisi-intuisi yang ada dieropa, dengan tujuan agar turki usmani dapat mengetahui tentang perkembangan dan kemajuan di dunia barat yang pada saat itu menjadi sorotan seluruh dunia. Dari hasil pengamatannya dibuat laaporan tentang kemajuan, dibidang, teknologi, kemiliteran angkatan perang, dan kemajuan lembaga-lembaga sosial lainnya. Laporang itulah yang mendorong sultan mahmud III selaku raja turki usmani untuk melakukan pembaruan di kerajaan turki usmani. Maka dari itu mendatangkan seorang ahli meliter untuk melakukan pembaruan dikerajaannya.
Pada tahun 1734 M diturki mulai membuka sekolah teknik militer, pembaruan ini tidak hanya dilakukan untuk militer saja, juga pada bidang percetakan di istambul Pada tahun 1727 M untuk kemajuan kepentingan ilmu pengetahuan. Disamping itu juga diterjemahkan berbagai buku barat kedalam bahasa turki.
Meskipun turki usmani terus mengadakan pembaruan, turki tetap tidak memeroleh hasil yang maksimal, karena mendapat tantangan dari beberapa golongan yaitu.
1. Yeniseri, yeniseri ini dibentuk pada tahun 14 M dari anak –anak orang bukan islam, mereka diberi pendidikan islam dan kemiliteran. Mulai pada abad 17 M tentara yeniseri berhasil menguasai lapangan politik Turki usmani. Sultan-sultan yang tidak mereka sukai dijatuhkan dan dibunuh, misalnya Sultan Salim III (1789-1807) kareana ingin mengadakan pembaruan
2. Tantangan yang ke dua yaitu dari kalangan ulama, paham-paham yang diadobsi dari barat guna untuk mengadakan pembaruan ternyata bertentangan dengan paham-paham ulama tradisional islam. Misalnya ide-ide demokrasi yang tidak sesuai dengan system kerajaan islam. Menurut tradisi sultan, seorang raja pemegang kekuasaan tidak perlu dipilih oleh rakyat karena mempuyai warisan, dan seorang mempunyai kekuasaan yang Absolute.
Dalam rangka melakukan tersebut ulama islam di turki sangat curiga terhadap gaya-gaya barat, lebih-lebih semua orientsi pembaruan orang barat yang melakukan. Dengan kecurigaan tersebut para ulama islam menentang keras terhadap gaya pembaruan.
Di samping itu para penulis-penulis barat banyak menentang orang-orang islam sebagai balas dendamnya yang tak terlupakan pada peperangan salib, sehingga ulama islam kecuriga terhadap pembaruan yang dibawa oleh barat, semakin bertambah. Atas dua tersebutlah pembaruan tidak menghasilkan sesuatu yang maksimal.
Pembaruan mulai diluncurkan kembali setelah pasukan yeneri dihancurkan oleh sultan mahmud II (1808-1830 M), pembaruan ini membawa perubahan yang besar bagi kerajaan turki, akan tetapi semakin berjalannya waktu semakin lemah pulalah perekonomian turki usmani, sehingga pembaruan tidak mendapatkan biaya yang mencukupi pada akhrinya turki usmani dapat dikalahkan oleh barat.
Atas dua hal tersebutlah turki usmani pembaruannya tidak membuahkan hasil, akhirnya Ekspansi eropa terus berjalan dengan mulus dan satu persatu wilayah turki berhasil ditaklukan oleh barat. Pada abad 18 M kekuasaan turki dieropa telah berakhir dengan diaadakannya perang digaris kekuasaan eropa timur.
Penetrasi dunia barat atas dunia islam di tmur tengah, pertama kali dilakukan oleh inggris dan perancis, dua negara eropa yang tengah bersaing, pada saat yang sama juga perancis mulai menjajah mesir dan berhasil ditaklukkan pada tahun 1797 M. maksud perancis menjajah mesir yaitu perancis agar mudah memasarkan hasil-hasil industrinya
Tag :
Sejarah