Dinasti Ab-Basyiah adalah dinasti kelanjutan dari Dinasti Umayyah ( 661 M-750M) yang berkuasa pada sebelumnya, Al-Abbasyiah adalah sebuah nama yang dinisbatkan terhadap paman Nabi Muhammad ( al-abbas bin Abdul Mutallib)karena pendiri dari pada dinasti ini adalah keturunan Al-Abbas Bin Abdul Mutallib (paman Nabi). Selaku kerabat yang dekat dari Nabi Muhammad tentunnya ingin mengemban kepemimpinan juga. Dari pihak Keluarga Al-Abbas semakin menjelma untuk menjadi penguasa ketika dari salah satu Keturunan umayyah menjadi pemimpin dengan cara yang curang yakni ketika muawwiyah menggugurkan Ali Kwj dari kekuasaannya dengan cara yang tidak sehat, akan tetapi dari Ab-Basyiah tidak mempunyai kesempatan untuk memberontak dari kekuasaan khalifah umayyah karena khalifah umayyah terutama muawwiyah sangat konsen memerangi para pemberontak dan para oposisi. Keturunan Ab-Basyiah mendapat peluang yang sangat besar mengembangkan dan menggerakkan revolusinya ketika pada kekhalifaan Umar bin Abdul Aziz (717M-720M), karena umar bin abdul aziz ialah seorang pemimpin yang sangat terbuka dan bijaksana terhadap semua oposisi , tapi meskipun demikian dari Bani Ab-Basyiah tidak memerangi maupun memusuhi Umar bin Abdul Aziz karena sifat-sifatnyalah yang membuat takluk terhadap kekuasaan Umar bin abdul aziz. Gerakan-gerakan tersebut menyebar dan berkiprah pada khalifah-khalifah yang sesudahnya. Dan yang paling terpenting dan menjadi titik permasalahan sebab penyebab pemberontakan Bani Al-Abbas terhadap Umayyah ialah rezim Umayyah yang serta merta dan tidak sesuai dengan ajaran islam, hidup megah, poyah-poyah dan kurang peduli terhadap rakyat.
pada saat itu ada di daerah humaimiyah, dan tokoh utama dalam revolusi Ab-Basyiah ialah Ali Bin Abdillah kemudian dilanjutkan oleh putranya yang bernama Muhammad Bin Ali . Muhammad bin Ali adalah seorang yang sangat berambisius untuk mendirikan Dinasti Al-Abbasyiah, untuk itulah ia menyusun strategi-strategi. Yang berupa gerakan-gerakan rahasia.
Adapun pusat gerakan-gerakan berada di kota humaimiyah. kufah dan khurasan sebagai penyebaran dan pelaksanakan gerakannya. Setelah Muhammad bin Ali wafat ( 742) ia digantikan oleh Ibrahim Bin Muhammad, untuk mengsukseskan gerakannya tersebut ibrahim bin Muhammad membuat proganda-proganda yang dikirim kepada seluruh penjuru yang berjumlah 12 orang . Dan proganda yang pertama kali diutus ialah abu muslim al-khurasani ialah seorang penglima yang sangat tangguh dan cerdik menyusun siasat dalam meyukseskan progandanya, ia diutus untuk menjadi progandis di daerah Khurasan. Akhirnya oposisi Ibrahim bin Ali terbongkar oleh marwan bin Muhammad() selaku khalifah yang terakhir , tatkala Abu Muslim mengirim surat kepada Ibrahim Bin Muhmmad dan ia dipenjara sampai meninggal. Dan pimpinan gerakan pada kelanjutannya dipegang oleh Abddullah Bin Muhammad (Abu Abbas As-Safah) selaku khalifah utama dari Dinasti Ab-Basyiah nantimya.
Proganda yang mereka kirim dapat berjalan dengan lancar karena didalam menjalan tugasnya progandis mengatas namakan al-Abbas sebagai tanda kedekatan kekerabatan terhadap Nabi Muhammad. Proganda yang dikirim ialah seorang da’i yang menonjolkan doktrin agama, didalam menjalankan progandanya membuat argumen bahwa dari khalifah umayyah didalam menjalankan kekhalifaannya sudah tidak berpegang teguh lagi kepada ajaran-ajaran islam, hidup bermewah-mewahan, kurang peduli kepada rakyat sehingga merupakan kewajiban memberontak kepada umayyah. Dari Abbasyiah juga berjanji akan mengembalikan kepemimpianan sebagaimana yang diterapkan oleh rasulullah dan khulafa ar-rasyidin yakni dengan asas demokrasi melalui adanya syuro sesuai kesepakatan orang muslim. Dengan suksesnya para proganda-proganda yang cerdik tersebut berhasillah para tokoh dari abbasyiah membentuk pasukan gabungan yang terdiri dari
- orang mawali, mawali adalah nama sebuah gelar yang diberikan kepada muslim orang non arab bahkan ia mendapat julukan klien atau tidak dianggap prioritas, mereka ini terdiri dari orang Persia yang baru masuk islam, kedudukan mereka diberlakukan secara tidak setara dengan orang arab oleh khalifah umayyah, mawali ditarik pajak yang sangat memberatkan sementara orang arab tidak dibebani pajak. Dengan problem inilah para progandis sangat mudah untuk menarik mawali terhadap pasukan gabungan Ab-Basyiah
- kalangan syiah dan khawarij, kelompok ini juga berhasil ditarik terhadap pasukan gabungan Abbasyiah karena menurutnya umayyah pemerintahan yang tidak syah, yang sebelumnya merampas kekhalifaan Ali Kwj yang syah. Dan terutama kelompok syiah yang tidak bisa melupakan peristiwa terbunuhnya husain di karbala.
- kelompok muslim yang shaleh. Kelompok ini sudah tidak terpaya terhadap rezim umayyah yang tidak sesuai dengan ajaran allah dan rosul-Nya, sehingga argument yang menjadi pedoman ialah kewengan memberontak.
dengan kekuatan gabungannya inilah As-safah segera memberangkatkan pasukan-pasukannya ke damaskus untuk membrantas marwan Bin Muhammad, selaku khalifah terakhir dari bani umayyah. Tapi tidak mudah untuk mudah membunuh marwan, ia lolos dan pindah satu tempat ketempat yang lain, dan tempat terakhir sebagai tempat perlindungan ialah kota fusfat dimesir. Tapi akhirnya pada tahun 750M ia berhasul dibunuh oleh Ali bin Abdillah selaku paman As-Safah. Dengan berakhirnya marwan bin Muhammad berdirilah Bani Abbasyiah. tapi umayyah tidak begitu tumbang begitu saja, ternyata Abdur rahman Ad-dakhil salah keluarga umayyah melarikan ke Andulisia (spanyol), dan disanalah umayyah exis kembali, dan tidak kalah dengan Dinasti Abbasyiah didalam keilmuannya. Dinasti Umayyah di Damaskus bertahan 2 abad, yang berakhir pada tahun 1013M
Keruntuhan Bani Umayyah
dinasti umayyah adalah dinasti yang telah didirikan oleh muawwiyah bin abi sofyan yang telah merebut kekuasaan dari Ali Kwj dengan cara yang tidak sehat ini pada akhirnya dapat diruntuhkan oleh Bani Abbsyiah (750M-1258M). dinasti yang awalnya begitu kuat kebudayaan dan peradabannya juga maju dengan pesat. Ada beberapa faktor yang menyebabkan umayyah selalu mendapat pemberontakan yag tiada hentinya lebih-lebih para pengikut setia ali bin thalib.
- penghianatan terhadap Ali bin Abi thalib
dinasti umayyah didirikan atas perlakuan curang yang dilakukan oleh muawwiyah yang menggunakan amar bin Ash sebagai pelaku politisnya, dan penghinaan terhadap ali bin abi thalib pada khutbah-khutbah yang mengakibatkan para pengikut ali bin thalib (syiah) marah dan dendam tiada padam, yang menjadi cikal bakal pemberontakan terhadap umayyah.
- pelanggaran janji muawwiyah
ketika muawwiyah dilantik menjadi khalifah pada ummul jema’ah, ia berjanji kepada kaum muslimin, akan menyerahkan kepemimpinan kepada kaum muslimin sesuai dengan syura setelah sepeninggalan muawwiyah, tapi pada kenyataannya muawwiyah malah mengangkat yazid bin muawwiyah sebagai putra mahkotanya dan dilantik menjadi khalifah. Yang berujung pada pemberontakan besar-besaran di karbala (tempat yang dekat dengan karbala) yang menewaskan Husain bin ali, kepala husain bin ali dipenggal kepalanya dan dibawa keistana sedangkan tubuhnya dikubur di karbala. Dengan kejadian ini husain bin ali diberi gelar syahid oleh syi’ah yang menjadikan karbala sebagai tempat suci oleh syiah sampai pada saat ini.
- tidak kesetaraan antar golongan
umayyah ternyata menghidupkan budaya jahiliyah, orang-orang arab diberlakuakan dengan istimewa dan orang non arab (mawali) diberlakukan dengan sewenang-wenang, yang pada akhirnya dibuat kesempatan oleh Abu Muslim Al-Khurasani untuk dijadikan pasukan gabungan yang meruntuhkan Dinasti Al-Abbasyiah
- monarchi absolute
Dinasti umayyah adalah pertama kali dalam islam yang menerapkan monarchi absolute (kepemimpinan turun menurun) yang menyebabkan kepemimpinan ditangani oleh orang yang bukan ahlinya atau tidak layak menjadi figur public. Dan kekhalifaan tidak ada ketentuan apakah saudara atau putra dari pada khalifah itu sediri yang menjadi pemimpin. Hal inilah yang menjadaikan percekcokan di istana umayyah untuk berebut kekuasaan.
Artikel sudah dimuat dimuat di “Buletin Santri” Sebuah buletin pesantren alkhoirot yang terbit tiap awal bulan
Tag :
Sejarah