Meretas Permasalahan Islam di Dunia

MENCAPAI TUJUAN PENDIDIKAN

Kalau kita berbicara pendidikan, pada saat ini pendidikan mengalami perkembangan yang sangat pesat. Lembaga-lembaga pendidikan baik pesantren, madrasah, sekolah dan perguruan tinggi bertebaran dimana-mana dari kota sampai pelosok desa, sehingga umat manusia semakin mudah untuk menyesesuaikan dengan perkembangan masa.

Untuk menuntut perkembangan masa tersebut Para kalangan masyarakat berlomba-lomba untuk memasukkan anak asuhnya terhadap lembaga pendidikan tertentu, dengan harapan para putra-putrinya menjadi insan yang berpotensi baik dalam segi jasmani maupun rohani dan dapat menghadapi permasalahan di dunia yang serba kompleks. .

Mungkin selama ini yang dipandang sebagai orang yang sukses baik dalam segi materi maupun perilaku adalah orang pendidikan, karena seseorang yang berpendidikan menguasai teori baik dibangku sekolah maupun perkuliahan untuk melaksanakan tugas-tugas tertentu. Akan tetapi sekarang apakah semua orang yang berpendidikan mempunyai ketangguhan akhlak dan moral yang baik???.... .

Secara teori pendidikan mempunyai tujuan yang sangat positif sebagaimana yangdinyatakan oleh undang-undang Sstem Pendidikan Nasional pasal 3 UU No. 20 Tahun 2003 Bahwa:
Tujuan Pendidikan Nasional adalah berkembangna potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak, mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi negara demokrasi serta bertanggung jawab. .

Sesuai dengan tujuan pendidikan di atas sudah jelas, bahwa tujuan pendidikan berusaha untuk membangun ketangguhan akhlak baik dalam syari’at maupun universal ( jujur, bertanggung jawab, bijaksana, dan lain-lain) Tapi meskipun para ahli pendidikan sudah berusaha untuk mengungkapkan kepositifan pendidikan, tidak semua para kalangan orang-orang yang menempuh pendidikan terutama para mahasiswa diperguruan tinggi mempunyai ketangguhan akhlak dan moral yang baik, karena banyaknya problem-problem yang sulit dihindari oleh para remaja. .

Maka dari itu untuk mencapai tujuan pendidikan yang diharapkan, khususnya lembaga pendidikan janganlah terlalu mendalami teori pendidikan saja, akan tetapi ada hal yang lebih penting dari itu untuk mencapai tujuan pendidikan, yaitu perlunya untuk mengkaji metode proses pendidikan demi terlaksananya tujuan pendidikan itu sendiri. .

Kalau saya amati metode pendidikan yang berjalan di Negara kita nampaknya kurang begitu mendukung untuk mencetak insan yang mempunyai ketangguhan akhlak dan moral yang baik , karena lembaga di Negara kita terutama madrasah, sekolah dan perguruan tinggi tidak pernah memberikan batasan dalam berkomunikasi antar lawan jenis dalam proses pendidikan, sehingga dewasa ini para remaja mengalami krisis moral terutama masalah percintaan remaja diusia dewasa. Mungkin kita pernah melihat free sex yang dilakukan para kalangan pelajar mahasiswa maupun siswa. .

Meskipun di lembaga pendidikan baik agama maupun non agama sudah disisipkan teori-teori pembentukan kepribadian yang tangguh, namun pada prakteknya sulit dilaksanakan di lapangan, karena mengungkapkan teori itu mudah sekali tapi untuk mewujudkannya masih banyak problem-problem yang dihadapi. Jika memang lembaga pendidikan mempunyai visi dan misi untuk membentuk ketangguhan akhak dan moral yang baik seharusnya jangan hanya teori saja yang disajikan kepada peserta didik akan tetapi pengawasan perilaku peserta juga menjadi perhatian terutama dalam interaksi lawan jenis. .

Pada saat ini kegagalan para pelajar bukan hanya terletak di lapangan kerja saja, namun proses pendidikanyapun banyak mengalami kendala-kendala. Maka dari itu perlunya bagi lembaga pendidikan untuk mendesain metode pada proses pendidikan yang sedang berjalan guna mencapai tujuan pendidikan. .

Praktek di lapangan kerja kayaknya tujuan pendidikan sangat sulit dilakukan karna para kalangan tertentu yang sudah menempuh jalur pendidikan kemudian menduduki jabatan disebuah parlemen tidak memegang prinsip tujuan pendidikan itu sendiri, mereka sering melakukan tindakan-tindakan demi kepuasan pribadi, akhirnya korupsi sebagai jalan untuk menghadapi masalahnya. Kejahatan bukan hanya dilakukan oleh orang awam saja lebih parah lagi para kalangan pendidikan itu sendiri terkadang yang menjadi sutradara dalam tindakan korupsi, maka dari itu perlunya pola hidup yang ideal. .

Menurut hemat saya pola hidup yang ideal adalah hidup sederhana atau menjauhi kemewahan. Rata-rata gejala korupsi terletak pada tuntutan hidup yang sangat besar, yang harus mengejar materi yang berlebihan. Hidup sederhana sebagai jalan untuk mengantisipasi tindakan kriminal. Dengan pola hidup sederhana tujuan pendidikan akan mudah terlaksana. .

Jadi menurut saya jika tujuan pendidikan ingin mudah dicapai, pada proses pendidikan harus memakai metode yang baik yaitu di adakan pengawasan yang ketat diantara lawan jenis mungkin kalau perlu diadakan pemisahan seperti pendidikan yang berjalan di persantren. Tidak hanya itu saja, demi terciptanya pribadi yang jujur dan bersih dari seorang yang berpendidikan harus menghindari hidup mewah.[]

Tag : Pendidikan
Back To Top