Meretas Permasalahan Islam di Dunia

Pendidikan Otodidak

Meskipun  profesi saya menjadi guru baik di MTs maupun MA, proses pengalaman belajar di bangku sekolah kurang mendapat perhatian. Karena saya orangnya pemalas dengan dunia akademik, sehingga pengetahuan sayapun jauh berbeda dengan para teman-teman. Akhirnya waktu demi waktu saya sangat tertarik mendalami dengan dunia akademik, salah satu jalan untuk mememuhi tujuan tersebut saya harus belajar denga cara otodidak karena kahadiran guru dan tutor kurang begitu mendukung disaat-saat kebutuhanku ini. Maka dari itu saya sangat tertarik untuk menulis tentang otodidak atau belajar sendiri, dengan harapan saya lebih termotivasi untuk membaca buku sehingga dalam pemahaman pendidikan tidak hanya berjalan disaat saya sekolah, mondok dan kuliah melainkan pendidikan akan berjalan dalam kehidupan saya dari buaian ibu sampai keliang lahat dengan cara otodidak.


Otodidak berasal bahasa yunani autodidaktos yang artinya belajar sendiri tanpa adanya seorang pembimbing. Belajar otodidak merupakan metode belajar yang sangat luar biasa, sebenarnya jika seluruh manusia dapat belajar otodidak niscaya tidak perlu diadakan lembaga pendidikan formal yang bersifat akademik. Karena fungsi dari pada pendidikan lembaga pendidikan untuk memotivasi dan membimbing  para pelajar yang belum berbuat mandiri. Jika semuanya bisa mandiri mengapa kok perlu sekolah segala???.......

Biasanya seorang otodidak akan cenderung mendalami keilmuannya yang bersifat praktis, karena teori hanyalah sebagai alat untuk mengenal pintu masuk, bukan tujuan. Suatu saat teori akan ditinggalkan jika  tidak sesuai dengan masalah-masalah yang terjadi dilapangan. Mungkin salah satu kekurangan  belajar otodidak ini adalah sulitnya mengungkapkan keilmuannya secara sistematis karena kesistematisan teori belum tentu memudahkan untuk dilaksanakan. Bahkan teori-teori yang tidak begitu spesifik bagi seorang otodidak akan dikesampingkan.

Disamping praktis, belajar otodidak diperlukan pola pikir yang ulet dan pantang menyerah karena belajar otodidak bersifat mencari pengalaman dengan mengotak atik apa yang ia pelajari tanpa adanya seorang pembimbing. Hasil pengalaman itulah yang akan menghantarkan seorang otodidak untuk menjadi pribadi yang sukses.

Selama ini para kalangan masyarakat awam menganggap bahwa pendidikan hanyalah berjalan di lembaga pendidikan tertentu seperti sekolah, madrasah, pesantren dan pertinggi. Persepsi seperti itu salah besar. Pendidikan sebagaimana yang saya katakan di atas bahwa pendidikan akan berjalan dari bauaian sampai keliang lahat. Nah untuk memenuhi pendidikan dari bauaian sampai keliang lahat diperlukan pola pendidikan otodidak karena tidak mungkin kita akan terus berada dalam lembaga pendidikan formal karena dalam pendidikan formalpun dibatasi dalam kurun tertentu. Dan juga perlu dipertegas, pendidikan disekolah, pesantren dan perguruan tinggi hanyalah berupa dasar pengetahuan yang dituangkan oleh pendidik kepada peserta didik, untuk memperdalam dan mempertajam dasar pengetahuan tersebut peserta didik harus belajar secara otodidak.

Dalam dunia intelektual terbukti dengan nyata, lahirnya seorang ilmuan yang tidak menempuh jalur pendidikan formal dapat meraih prestasi yang sangat bagus diantaranya Hamka. Itu menunjukkan bahwa otodidak mencapai kesetaraan dengan pendidikan formal.

Dalam dunia pendidikan formal untuk mencapai tujuan pembelajaran diperlukan sarana dan prasarana yang baik, begitu pula dalam otodidak sarana harus terpenuhi. Diantara sarana yang sangat diperlukan adalah sumber rujukan buku memperdalam pengetahuan, seorang otodidak memang seharusnya memperbanyak membaca dari berbagai sarana guna memperoleh dasar pengetahuan, dengan dasar pengetahuan tersebut dapat dikembangkan ketahap yang lebih optimal.

Akan tetapi tidak semua ilmu bisa dipelajari secara otodidak, karena ada kalanya kita perlu membutuhkan khusus untuk menggali dasar pengetahuan, karena dalam islam dianjurkan untuk minta bantuan kepada seseorang ahli, tapi kehadiran pembimbing bukan sebagai modal utama . Modal utamanya adalah spirit menggali pengetahuand dengan berbagai macam metode.
Tag : Artikel
Back To Top