Meretas Permasalahan Islam di Dunia

Menjauhi Sikap Sombong dan Selalu Rendah Hati


Setiap manusia mempunyai potensi yang berbeda, letak perbedaan tersebut terletak ditiga kecerdasan yaitu kecerdasan spiritual, emosional, dan intelektual. Ketiga-tiganya pasti ada dalam diri manusia akan tetapi salah satu dari ketiga kecerdasan tersebut terkadang sangat menonjol pada diri manusia sehingga dengan salah satu kecerdasan tersebut manusia dapat meraih prestasi dengan mudah.

Dengan keprestasian atas kerja keras dan didukung oleh kecerdasan yang terdapat didalam diri manusia,  sebagian besar manusia cenderung membagakan dirinya, pada akhirnya manusia berada dalam kondisi sombong dan meremehkan orang-orang disekitarnya.


Islam sangat menentang sikap sombong, karena pada hakekatnya manusia  adalah makluk yang lemah yang tidak pantas membanggakan dirinya, sebgaimana friman allah:
sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatupun. dan berbuat baiklah kepada dua orang ibu-bapa, karib-kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga yang dekat dan tetangga yang jauh[294], dan teman sejawat, Ibnu sabil[295] dan hamba sahayamu. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong dan membangga-banggakan diri, ( 4: 36)

Orang sombong akan selalu mendapatkan kemurkaan dari Allah SWT, pada masa silau banyak para ummat-umat nabi dan rasul mendapat kecelakaan dari allah SWT akibat kesombongannya yang tidak mau menerima ajaran islam, bahkan iblispun sebenarnhya menjadi makhluk yang dilaknat oleh Allah SWT bukan karena kebodohannya, justru iblis menjadi makhluk yang dilaknat oleh Allah SWT karena keprestasiannya yang diberikan oleh allah SWT, yaitu terciptanya dari api yang dipandang mulia dari adam yang diciptakan dari tanah liat. 

Ternyata keprestasian iblis bukan berujung kepada kesuksesan, disamping ia menjadi makhluk yang celaka ia selalu berusaha untuk mencelakakan para anak cucu adam. Anak cucu adam yang selalu membagakan dirinya akibat keprestasiannya iblislah yang akan selalu mengajak kepada kemungkaran kepada Allah SWT. Sebagai sabda Nabi;
Artinya: Tidak akan masuk syurga orang-orang yang di dalam hatinya terdapat sebutir isi sawi di dalam hatinya.

Perkataan  tidak masuk syurga bukan berarti tidak mendapat keberuntungan di akhirat saja, lebih jauh dari itu kenikmatan isi dunia tidak akan bisa dinikmati dengan penuh kesuksesan, sebagaimana firman Allah SWT;
Artinya: Dan janganlah kamu berjalan di muka bumi ini dengan sombong, karena sesungguhnya kamu sekali-kali tidak dapat menembus bumi dan sekali-kali kamu tidak akan sampai setinggi gunung ( Al-Isra’:37)

Keprestasian yang diperoleh oleh manusia pada hakekat memang atas kerja keras manusia itu sendiri, akan tetpi tidak terlepas dari itu, bahwa semua atas kehendak dan kasih sayang dari Allah SWT kepada hamba-Nya.

Sorang muslim yang sejati sebesarpun ketika ia mendapat prestasi hendaklah selalu merendahkan diri kepada setiap manusia. Sebenarnya sikap rendah hati tidak mengurangi kapasitas kemampuan dipandangan manusia, justru dengan rendah hatilah seseorang akan dikagumi, karena pada hakekatnya manusia sangat membenci orang-orang yang bersikap sombong.

Saya sering melihat teman-teman saya yang selalu bersikap rendah hati, ternyata dalam perkembangannya ia selalu mendapatkan keberuntungan dan dikagumi oleh para sahabat-sahabatnya. Dari situlah saya berkesimpulan bahwa rendah hati merupakan salah sikap yang sangat dicintai oleh allah SWT. Sebagaimana firman Allah:
Dan hamba - hamba yang baik dari tuhan yang maha penyayang itu ( ialah ) orang - orang yang berjalan di atas bumi dengan rendah hati dan apabila orang orang jahil menyapa mereka , mereka mengucapkan kata - kata ( yang mengandung ) keselamatan .(25:63)

Jadi kesimpulannya keprestasian akan menjadi kecelakaan bagi manusia jika selalu menonjolkan sikap membanggakan diri dan sombong, manusia harus sadar bahwa keprestasian, kecakapan, kamahiran, dan lain-lain semata-mata atas kehendak Allah SWT  sebagai tanda kekuasaan-Nya bukan atas kerja payahnya semata. Seorang muslim yang sejati senantiasa bersikap rendah hati meskipun mendapat prestasi setinggi mungkin.
Tag : Artikel
Back To Top