Pada masa nabi Muhammad perjuangan tertuju kepada penyebaran
agama, sampai agama islam sendiri menjadi agama yang menyeluruh dan diikuti
oleh setiap suku dan ras pada saat itu. Umat islam pada berusahamempelajari
agama islam yang bersumber dari dari Nabi Muhammad SAW baik secara tekstual
maupun dengan Majelis taklim. Umat islam pada saat itu, hubungan
persaudaraannya sangat erat, bahkan
jarang diantara mereka melakukan pertikaian.
Pertikaian umat islam mulai terjadi diujung pemerintahan
Ustman Bin Affan kemudian dilanjutkan pada masa Umayyah, semakin membesar lagi
pada masa Dinasti Abbasyiah. Pertikaian bukan hanya melibatkan paham, lebih
jauh dari itu pertikaian membawa korban. Akibatnya umat islam tidak seharmonis
pada zaman Nabi Muhammad, terutama latarbelakang politik yang mengibarkan
semangat untuk melakukan perpecahan
diantara umat islam.
Perselisihan paham dari zaman klasik sampai periode modern
tidak pernah terhentikan, bahkan paham yang mereka bawa lebih bersifat subjektif sehingga melahirkan beberapa
tindakan yang membawa kepada tindakan kekerasan.
Perpecahan paham nampak sekali pada abad 8 yang melibatkan
para kalangan teologi, tasawuf, dan fiqh. Masing-masing mengklaim ajarannya yang
paling sentral, kondisi Islam tidak
harmonis sama sekali pada saat itu.
Pada periode modern
muncul istilah Tajdid yang dipelopori oleh Jamaludin Al-Afgani, Muhammad
Abduh, Rosyid rida, Muhammad Bin Abdul Wahad pendiri gerakan wahabi. Tujuan
dari pada Tajdid adalah memurnikan ajaran islam karena kondisi umat islam pada
periode modern dilimuti dengan Tahayul, Khurafat, dan Bid’ah. Pada tajdid
tersebut ternyata dikalangan umat islam terjadi pro dan kontra.
Ternyata paham tajdid tidak hanya bergerak di daerah arab dan
sekitarnya saja, paham tajdid meluas ditanah air Indonesia yang mengakibatkan
kondisi umat islam semakin berselisih tiada hentinya.
Paham tajdid di Indonesia dibawa oleh K.H. Ahmad Dahlan yang
pada akhirnya terbentuk ornganisai muhammadiyah, disisi lain Paham tajdid
bersebrangan dengan para kalangan NU. Dari kedua kubu besar organisasi ini umat
islam semakin berselisihkan. Kemudian disusul lagi dengan HTI dan Salafi yang menghujat kepada system khilafah
di Indonesia, sehingga corak pemikiran umat islam semakin kacau balau.
Sampai kapanpun perselisihan tidak akan musnah, bahkan hari
demi hari akan muncul
kelompok-kelompok baru yang membawa
paham yang berbeda.
Salah cara agar umat islam di Indonesia dapat hidup dengan
damai dan selamat kekerasan, dengan tegas Indonesia pemerintah Indonesia
seharusnya tidak memberikan peluang bagi
aliran-aliran keras untuk hidup di tanah air Indonesia.
Tag :
Writing Day