1.Pendahuluan
Manusia sebagaimana yang disebutkan Ibnu Khaldun memiliki panca indra (anggota Tubuh), akal pikiran dan hati sanubari. Ketiganya harus bersih, optimal dan sehat sehingga dapat berfungsi secara harmonis. Maka untuk mengoptimalkan ketiganya tersebut dibutuhkan beberapa ilmu yang sesuai dengan fungsinya masing-masing.[1]
Nah untuk mengoptimalkan dan membersihkan pancaindra ilmu fiqihlah yang sangat berperan dengan Thaharah (bersuci) karena ilmu fiqh banyak berurusan dengan dimensi eksetorik (lahiriah). Dan untuk mengoptimalkan fungsi akal pikiran diperlukan ilmu filsafat, filsafat lebih banyak menggerakkan, Meluruskan dan menyehatkan akal pikiran dengan cara berfikir kritis, karena filsafat lebih banyak berurusan dengan metafisika. Yang ketiga untuk membersihkan dan mengoptimalkan hati sanubari maka ilmu tasawwuflah yang ddigunakan karena tasawwuf lebih banyak berurusan dengan dimensi (esetorik) kebatinan manusia. Berikut akan diterangkan tentang pengertian tasawwuf.
2. Pengertian Tasawwuf.
a. Syekh Muhammad Al-Kurdi mengatakan
Tasaawwuf adalah suatu ilmu yang dengannya dapat diketahuai hal ihwal( perbuatan) kebaikan dan keburukan jiwa, cara membersihakannya dari( sifat-sifat yang buruk) dan mengisinya dengan sifat-sifat terpuji, cara Melakukan suluk, melangkah menuju keridhaan allah dan meningglkan larangannya menuju larangannya.
b. imam Ghazali megemukakan pendapat abu bakar yang mengatakan.
Tasawwuf adalah budi pekerti barang siapa yang memberikan budi pekerti atasmu, berarti ia memberikan bekal atas dirimu dalam bertasawwuf, maka hamba yang jiwanya menerima (perintah) untuk beramal karena sesungguhnya mereka melakukan suluk dengan suluk dengan nur (petunjuk) islam dan ahli zuhud yang jiwanya menerima (Perintah) untuk melakukan beberapa akhlq (terpuji), karena mereka telah melakukan suluk nur dengan nur (petunjuk) imannya.
c. mahmud amin An-Nawawi mengemukakan pendapat Al-Junaid al-Baqhdadi yang mengemukakan.
Tassawwuf adalah memelihara( menggunakan) waktu . kemudian berkata: seorang hamba tidak akan menekuni ( amalan tasawwuf ) tanpa aturan, (menganggap ) tidak tepat (ibadahnya) tanpa tertuju kepada tuhan-Nya dan merasa tidak berhubungan ( dengan tuhannya) tanpa menggunakan waktu (untuk beribadah kepada tuhan-Nya)
d. Sa- Suhrawardi mengemukakan pendapat ma'ruf Al-Karakhy yang mengatakan
tasawwduf adalah mencari hakekat dan meninggalkan sesuatu yang ada ditangan makhluk ( kesenangan duniawi).[2]
e. Harun Nasution mengemukakan bahwa tasawwuf mengemukakan kata yang bisa dihubungkan dengan kata tasawwuf ada 4 yaitu As-habus Suffah( orang-orang yang ikut nabi pindah kemadinah) Saf( barisan) sufi ( suci ) suf ( wol) semua itu bisa dihubungkan dengan tasawwuf. As-Habus Suffah ialah orang-orang muslim mekkah yang ikut Nabi hijrah kemadinah dan ia tidak mempunyai harta apapun terkecuali iman, mereka tidak punya rumah sehingga ia tidur di depan masjid madinah dengan mamakai selimut. Dari sinilah muncullah istilah tasawwuf yang menggambarkan hidup kepasraan para sahabat dalam menjalani hidup yang serba kekurangan[3]
dari keterangan diatas dapat penulis mengambil kesimpulan bahwa tasawuf adalah salah satu ilmu yang membahas kesucian jiwa dengan cara beribadah, suluk (tafakur dan berdzikir), hidup sederhana (zuhud) , rela berkorban dan bersikap lemah lembut dengan tujuan untuk mendekatkan diri kepada tuhan sedekat-dekat mungkin.
Tag :
Tasawuf